Buku Kajian Pengembangan Profil Pelajar Pancasila
“Pendidikan. Umumnya berarti daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya budipekerti, pikiran, dan tubuh anak; … tidak boleh dipisah-pisahkan bagian itu, agar supaya dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.”
-Ki Hadjar Dewantara-
Buku naskah akademik ini dirancang untuk menyampaikan 4 (empat) hal tentang profil lulusan yang disebut dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu sebagai berikut:
Urgensi atau mengapa Profil Pelajar Pancasila ini perlu dirancang,
Metode perumusan Profil Pelajar Pancasila,
Dimensi-dimensi dari Profil Pelajar Pancasila, serta
Pengejawantahan Profil dalam kurikulum yang sedang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Profil Pelajar Pancasila menggambarkan karakteristik pelajar yang diharapkan akan terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap individu.
Merumuskan Profil yang merupakan karakter dan kompetensi yang menjadi fokus sistem pendidikan nasional merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam penyusunan strategi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk dalam perancangan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional sebenarnya sudah mengisyaratkan profil lulusan tersebut, di mana pelajar memperoleh pendidikan “... agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pasal tiga Undang-Undang Sisdiknas ini merupakan salah satu rujukan utama dalam proses perumusan Profil Pelajar Pancasila.
Di samping itu, berbagai kebijakan lainnya serta pemikiran para pendiri bangsa dan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, juga menjadi dasar dalam perumusan Profil Pelajar Pancasila ini.
Meskipun dalam Undang-Undang sudah dinyatakan tujuan pendidikan nasional, namun dibutuhkan penerjemahan yang lebih operasional dalam ruang lingkup lembaga pendidikan serta kontekstualisasi tantangan abad 21.
Upaya untuk merumuskan kompetensi Abad 21 telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (seterusnya disebut sebagai Kemendikbud) (2017).
Karena itu, Profil dirancang untuk meneruskan inisiatif-inisiatif Kemendikbud tersebut.
Rumusan yang lebih mendetail dan konkrit perlu dilakukan agar para pemangku kepentingan pendidikan dan setiap pelajar di tanah air lebih mudah mengingat dan memahami tujuan perjalanan pendidikan yang akan/sedang berjalan.
Sebagaimana disampaikan di atas, Profil Pelajar Pancasila merupakan elaborasi tujuan pendidikan nasional.
Oleh karena itu, posisi Profil Pelajar Pancasila dalam kebijakan pendidikan nasional adalah sebagai rujukan untuk perancangan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, dan selanjutnya standar-standar lainnya merujuk pada SKL.
Standar-standar ini menjadi alat bantu bagi para pendidik mengembangkan dan merancang pengalaman belajar peserta didik dan mengelola program dan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan.
Sebagai suatu tujuan besarluaran utama (ultimate goals) yang ingin dicapai dari sistem pendidikan nasional, Profil ini dirancang berdasarkan satu pertanyaan besar, yaitu “pelajar dengan profil – karakter dan kompetensi – apa yang ingin dihasilkan sistem pendidikan Indonesia?”.
Pertanyaan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi dan karakter untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di Abad 21, di mana mereka dapat berpartisipasi dalam kemajuan bangsa juga pembangunan global yang berkelanjutan, industri 4.0, serta tangguh dalam menghadapi perubahan yang kompleks, tidak stabil, ambigu, dan tidak pasti.
Buku naskah Akademik ini menyampaikan hasil rumusan yang menjawab pertanyaan besar tersebut dengan memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia; dan juga faktor eksternal yang merupakan konteks kehidupan serta tantangan bangsa Indonesia di Abad 21.
Profil Pelajar Pancasila dirumuskan melalui kajian literatur dan diskusi terpumpun dengan melibatkan pakar di bidang Pancasila, relasi antar agama, kebijakan pendidikan, psikologi pendidikan dan perkembangan, serta para pemangku kepentingan pendidikan.
Kajian literatur dilakukan dengan menganalisis berbagai referensi, termasuk visi pendidikan yang dibangun oleh Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai Pancasila, dan amanat pendidikan dalam Undang-Undang Dasar 1945 beserta turunannya, yaitu kebijakan terkait standar capaian pendidikan serta pendidikan karakter.
Untuk mempelajari bagaimana kompetensi Abad 21 dirumuskan dalam kurikulum, peneliti juga menganalisis berbagai rujukan internasional dan kerangka kurikulum berbagai negara yang mencerminkan kompetensi, karakter, sikap, nilai-nilai, serta disposisi yang penting untuk dibangun dan dikembangkan.
Berdasarkan kajian tersebut, Profil Pelajar Pancasila dirumuskan dalam satu pernyataan yang komprehensif, yaitu: “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Pernyataan ini memuat tiga frasa kunci: pelajar sepanjang hayat, kompeten, dan karakter dan perilaku nilai-nilai Pancasila.
Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perkembangan Abad 21.
Dari pernyataan Profil Pelajar Pancasila tersebut, enam karakter/ kompetensi dirumuskan sebagai dimensi kunci.
Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan, sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial.
Keenam dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
Berkebinekaan global,
Bergotong-royong,
Mandiri,
Bernalar kritis, dan
Kreatif.
Enam dimensi ini menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus dipahami sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi, di mana keterkaitan antara satu dimensi dengan dimensi lainnya akan melahirkan kemampuan yang lebih spesifik dan konkrit.
Sebagai contoh, kemampuan seseorang untuk berefleksi diri (merupakan salah satu elemen dalam dimensi Mandiri) serta perkembangan akhlak pribadinya yang ditunjukkan dengan kemampuan merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual (salah satu elemen Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia) akan membangun kesadaran dan kebiasaan untuk bergaya hidup sehat lahir dan batin.
Cinta tanah air juga merupakan karakter yang dihasilkan oleh berkembangnya akhlak bernegara dalam dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia sekaligus dimensi bergotong-royong dan berkebinekaan global.
Buku naskah akademik ini juga akan memberikan beberapa contoh lain yang menunjukkan bahwa dimensi-dimensi Profil Pelajar Pancasila merupakan kompetensi dan karakter yang mendasari berbagai kemampuan yang perlu dikembangkan dalam diri setiap pelajar Indonesia.
Untuk memudahkan pendidik mengembangkan pembelajaran yang mendukung perkembangan setiap dimensi dari Profil Pelajar Pancasila, dalam naskah akademik ini disampaikan juga matriks perkembangan Profil seiring dengan bertambahnya usia mereka.
Oleh karena dimensi Profil merupakan konsep yang relatif abstrak, maka elemen-elemen penyusun setiap dimensi yang lebih konkrit disampaikan dalam naskah ini, dan pendidik dapat menggunakannya untuk mengobservasi perkembangan profil setiap pelajar serta untuk mengembangkan kurikulum, pembelajaran, serta lingkungan belajar yang mendukung perkembangan Profil Pelajar Pancasila.
Semoga bermanfaat.
Terima Kasih.
Salam Literasi!
Post a Comment for "Buku Kajian Pengembangan Profil Pelajar Pancasila"
Post a Comment
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.