Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran
Profil pelajar Pancasila merupakan salah satu tujuan akhir yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan & kebudayaan.
Dalam rencana tersebut tertuang bahwa Profil Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi dan wawasan global serta berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Guna mewujudkan hal itu, secara bersamaan Kemendikbudristek juga mengeluarkan berbagai program seperti Sekolah Penggerak, Guru Penggerak dan Merdeka Belajar.
Pentingnya Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran abad 21 Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran abad 21 ini.
Kemajuan IPTEK dan hadirnya era revolusi industri 4.0 membuat arus informasi dan globalisasi makin tidak terbendung.
Ketika generasi muda kita tidak cukup mampu untuk beradaptasi dan memiliki karakter yang kuat tentu akan mudah terbawa arus negatif dari hadirnya era disrupsi ini.
Sehingga itu, penting adanya penguatan karakter dari akar rumput mengenai nilai-nilai yang mencerminkan adab dan kultur bangsa Indonesia yaitu seperti tercermin dalam Pancasila.
Adapun, Pembekalan kepada siswa dalam pembelajaran meliputi ranah kognitif, psikomotorik dan afektif perlu menjadi satu kesatuan utuh yang perlu dibentuk.
Hal ini agar mereka bisa menjadi generasi penerus yang memiliki karakter kuat sebagaimana amanah dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional/ Sisdiknas.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Penguatan Pendidikan Karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.”
Semua elemen tersebut tentu harus dijalankan secara holistik dan sejauh ini sudah diterapkan dengan adanya penguatan kompetensi, literasi, numerasi, dan karakter bagi peserta didik melalui Asesmen Nasional, Sekolah Penggerak dan juga Program Merdeka Belajar.
Untuk itu ada beberapa alasan pentingnya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di era pembelajaran abad 21, yaitu sebagai berikut:
Para siswa lebih memiliki mental dan karakter yang kuat dan tidak mudah terjerumus kepada hal negatif;
Memudahkan siswa untuk bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dan dinamis;
Melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila;
Cara berpikir menjadi lebih terbuka dan mau menerima setiap perbedaan;
Membiasakan siswa agar memiliki karakter yang mandiri, kritis dan kreatif;
Memiliki kemampuan dan keterampilan global namun tetap berkarakter sesuai nilainilai lokal;
Melestarikan semangat gotong royong, saling menghargai dan kerjasama dalam setiap aktivitas pembelajaran.
Dimensi dan Prinsip Profil Pelajar Pancasila
Dalam profil pelajar Pancasila seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, memiliki beberapa dimensi kunci, yaitu diantaranya: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, (6) kreatif.
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Artinya, Profil Pelajar Pancasila harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini berarti, bisa memahami dan menjalankan perintah agama dengan baik serta dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun 5 (lima) elemen kunci yang merepresentasikan hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
akhlak beragama;
akhlak pribadi;
akhlak kepada manusia;
akhlak kepada alam; dan
akhlak bernegara.
Berkebinekaan Global
Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai luhur, kearifan lokal dan identitas bangsa. Namun disisi lain tetap memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka untuk berinteraksi dengan budaya lain.
Sehingga diharapkan akan muncul rasa kebanggan dan cinta tanah air dan secara bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara positif.
Sementara itu, elemen kunci dari karakter ini yaitu sebagai berikut:
Setiap individu mampu mengenal dan menghargai adanya budaya yang beragam,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dan terbuka dengan orang yang berbeda-beda,
serta mampu merefleksikan dan bertanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.
Bergotong royong
Budaya kolaborasi dan secara sukarela menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat dan lancar merupakan cerminan dari identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan kepada generasi muda.
Hal ini karena kedepannya teamwork adalah salah satu softskill yang paling dibutuhkan.
Elemen kunci dari kemampuan Bergotong royong yaitu sebagai berikut:
kolaborasi,
kepedulian, dan
berbagi.
Mandiri
Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dijalaninya.
Elemen kunci dari karakter mandiri yaitu mencakup kesadaran diri dalam menghadapi suatu tugas dan pekerjaan yang dihadapi dan timbulnya regulasi diri.
Artinya, peserta didik secara independen diharapkan mampu memotivasi diri dan meningkatkan kemampuannya tanpa ada paksaan dari orang lain.
Bernalar kritis
Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara objektif dalam memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah, mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen kunci dari bernalar kritis yaitu sebagai berikut:
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan
mengambil Keputusan.
Kreatif
Peserta didik yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif.
Elemen kunci dari kreatif yaitu: menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Adapun yang bisa dilakukan guru sebagai agen penggerak dalam aktivitas pembelajaran bisa melakukan beberapa hal berikut guna menumbuhkan budaya profil pelajar Pancasila:
Pembelajaran Berbasis Proyek dan studi kasus
Pembelajaran lintas disiplin ilmu (tematik)
Pembelajaran di luar jam pembelajaran rutin
Pembelajaran kontekstual dan autentik.
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Abad 21
Tentu saja dalam praktiknya, banyak cara dan metode yang bisa dilakukan oleh rekan Guru dalam aktivitas pembelajaran guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Rekan Guru bisa menerapkan beberapa kegiatan berikut untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila:
Awali dan akhiri pembelajaran dengan doa dan saling menyapa.
Putar film dan cerita-cerita inspiratif dalam kegiatan pembelajaran.
Bagikan nasihat dan cerita motivasi yang membangkitkan semangat murid
Menanamkan kebiasaan positif kepada siswa, seperti gotong royong, buang sampah, piket, dan sebagainya.
Buatlah penugasan yang memicu kreativitas dan budaya kemandirian. Seperti membatik, observasi di museum, studi kasus mengenai fenomena sosial dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan penugasan proyek, ada beberapa hal yang bisa diterapkan terutama pada Sekolah-sekolah penggerak.
Dalam kurikulum Sekolah penggerak mengenai pengorganisasian pembelajaran dan Rencana Pembelajaran memuat beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.
Dalam pelaksanaan proyek bisa dilakukan di luar jam pelajaran atau penugasan mandiri yang bisa dilakukan siswa di luar kelas secara individu maupun berkelompok.
Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bisa dilaksanakan pada awal, tengah dan pada akhir semester.
Peserta didik perlu menyelesaikan 3 tema di tiap semester dengan alokasi waktu 4 minggu.
Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan pemilihan tema ditentukan oleh guru pengampu, agar mempermudah proses penilaian.
Pelaksanaan proyek bisa dilakukan lintas mata pelajaran dan disesuaikan dengan tema.
Alur/ tahapan pelaksanaan proyek bisa dilakukan sebagai berikut:
Menentukan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dan dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas;
Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran masing-masing;
Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menentukan kolaborator yang sesuai;
Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang dipilih;
Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila perlu dijalankan dengan mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek.
Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini antara lain:
Menentukan dan memilih topik yang sesuai dengan realitas dengan menentukanpertanyaan mendasar untuk memulai proyek;
Mendesain pelaksanaan proyek;
Menyusun jadwal proyek;
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek ;
Menguji Hasil;
Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.
Guna memaksimalkan aktivitas belajar rekan Guru dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila terkhusus dalam KBM daring maupun hybrid maka rekan Guru juga perlu mengkombinasikan dengan penggunaan smart device dan berbagai platform belajar daring.
Rekan Guru harus sudah mulai turut mengakselerasi terciptanya transformasi pembelajaran dengan menerapkan paradigma baru.
Pembelajaran dengan paradigma baru yaitu yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas, perencanaan berbasis data, dan juga didukung dengan adanya digitalisasi sekolah atau smart classroom.
Demikianlah penjelasan singkat di atas adalah beberapa hal yang rekan Guru perlu ketahui, pahami dan terapkan dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila di era transformasi pembelajaran saat ini.
Tentu semua tujuan tersebut tidak bisa dicapai sendiri. Perlu adanya dukungan dan peran dari berbagai pihak seperti Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, Orang Tua dan juga Stakeholder Pendidikan lainnya.
Sehingga itu, jadilah guru yang senantiasa memiliki paradigma transformatif yang selalu terbuka dengan perubahan, ingin belajar, melek teknologi dan memiliki semangat kolaboratif.
Terima Kasih.
Sumber: https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/
Post a Comment for "Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran"
Post a Comment
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.